## Misteri Kematian Johannes Marliem dan Implikasinya pada Kasus Korupsi e-KTP
Berita kematian Johannes Marliem, yang dikabarkan meninggal dunia di Amerika Serikat, telah mengejutkan publik dan menimbulkan berbagai spekulasi, terutama terkait implikasinya terhadap mega skandal korupsi proyek e-KTP. Marliem, yang disebut-sebut memiliki rekaman penting yang dapat mengungkap keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, menjadi sosok kunci yang keberadaannya kini menjadi misteri.
Kabar kematian Marliem pertama kali beredar pada Jumat, 11 Agustus, dan dikaitkan dengan tewasnya seorang pria di Los Angeles, California. Meskipun sejumlah media Amerika Serikat memberitakan peristiwa tersebut, penyebab kematian masih belum jelas; apakah bunuh diri, pembunuhan, atau karena sebab lain. Ketidakjelasan ini semakin memperkeruh situasi dan memicu berbagai pertanyaan. Baik aparat hukum di Amerika Serikat maupun otoritas terkait di Indonesia hingga saat ini belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kabar tersebut.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, menyatakan belum dapat memberikan konfirmasi terkait kematian Marliem dan sedang mendalami berbagai aspek, termasuk status kewarganegaraan almarhum serta penyebab kematiannya. Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mengaku akan mengecek kebenaran informasi tersebut kepada Duta Besar RI di AS. Sementara itu, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie mengungkapkan bahwa Marliem pernah menggunakan paspor Indonesia saat melakukan perjalanan ke Tokyo, Jepang pada Agustus tahun lalu.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melalui juru bicaranya Febri Diansyah, menyatakan belum menerima informasi rinci mengenai kematian Marliem karena peristiwa tersebut terjadi di Amerika Serikat. Meskipun demikian, KPK memastikan bahwa proses penyidikan kasus korupsi e-KTP tetap berjalan. Febri menegaskan bahwa KPK tidak bergantung hanya pada kesaksian Marliem untuk menjerat para tersangka. KPK telah meminta keterangan Marliem sebanyak dua kali, di Singapura dan Amerika Serikat.
Dalam persidangan kasus e-KTP, nama Johannes Marliem disebut sebanyak 25 kali oleh jaksa penuntut KPK. Saksi-saksi dalam persidangan, termasuk pada persidangan dua pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irwan dan Sugiharto, kerap menyebut Marliem sebagai pengusaha yang berperan penting dalam pengaturan proyek e-KTP bersama Andi Agustinus alias Andi Narogong (kini terpidana). Andi Narogong diduga bekerja sama dengan Setya Novanto (saat itu Ketua DPR dan tersangka kasus e-KTP) untuk menggolkan proyek tersebut pada tahun 2011. Baik Andi maupun Setya membantah keterlibatan mereka, dengan Setya bahkan mengaku tidak mengenal Narogong dan Marliem.
Laporan Tempo menyebutkan bahwa Marliem aktif menghadiri pertemuan-pertemuan yang membahas proyek e-KTP sejak tahap awal. Namun, ia sendiri belum pernah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan. Marliem dalam kesempatan sebelumnya membantah keterangan saksi yang menyebut keterlibatannya, menolak tuduhan menyetor uang kepada para tersangka, dan membantah meninggalkan Indonesia setelah proyek e-KTP berakhir. Ia mengklaim telah lama menetap di AS sebelum proyek tersebut dimulai.
Berbagai laporan menyebutkan bahwa Johannes Marliem merupakan Direktur Biomorf Lone LLC, perusahaan Amerika Serikat yang menurut KPK mengelola sistem identifikasi sidik jari otomatis (AFIS) merek L-1 yang digunakan dalam proyek e-KTP. Kasus korupsi e-KTP yang telah menyeret sejumlah politikus papan atas, termasuk Setya Novanto yang disebut jaksa KPK menerima fee sebesar Rp574,2 miliar, kini semakin rumit dengan misteri kematian Marliem. Kematian Marliem menimbulkan pertanyaan besar apakah rekaman yang diklaimnya miliki akan terungkap dan berkontribusi pada pengungkapan fakta-fakta baru dalam kasus mega korupsi ini. Penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang di Indonesia dan Amerika Serikat sangat dinantikan untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Marliem dan dampaknya terhadap proses hukum kasus e-KTP.
**Kata kunci:** Johannes Marliem, e-KTP, korupsi, Amerika Serikat, KPK, Setya Novanto, Andi Narogong, Biomorf Lone LLC, kematian misterius, investigasi, penyidikan, AFIS, pengungkapan kasus.